Para ilmuwan mengidentifikasi bagian otak yang terkait dengan optimisme

(Sumber gambar: ThinkStock)

Bagi otak manusia, berita baik lebih relevan daripada berita buruk, sehingga orang cenderung lebih mengingat berita baik itu, sementara mengurangi yang paling pesimistis. Inilah alasannya, misalnya, bahwa banyak orang yang secara alami melebih-lebihkan peluang memenangkan lotre atau hidup hingga 100 tahun, hampir tidak memenuhi pikiran mereka dengan kemungkinan sesuatu yang buruk terjadi, seperti risiko kanker atau perceraian. dari orang yang dicintai.

Sekarang para ilmuwan di perguruan tinggi tertua di London, University College London, telah mengidentifikasi bagian-bagian otak yang bertanggung jawab atas perilaku ini dan telah menemukan bahwa medan magnet yang diterapkan di wilayah ini - yang dikenal sebagai girus frontal kiri bawah (GFI) - dapat membuat orang "Kurang optimis, " menyebabkan mereka mempertimbangkan berita baik dan buruk.

Mematikan bagian otak sukarelawan

Untuk mencapai kesimpulan ini, tim peneliti bekerja dengan 30 sukarelawan yang menjalani stimulasi magnetik transkranial berulang, teknik yang digunakan untuk mematikan sementara bagian otak. Dengan ini, tim dapat mengamati perilaku orang-orang yang tidak hanya membuat GFI cacat, tetapi juga GFI kanan dan bagian otak lainnya yang tidak berkorelasi dengan materi pelajaran yang diselidiki.

Para relawan menjalani survei di mana mereka harus memperkirakan kemungkinan menghadapi situasi buruk di masa depan, seperti dirampok atau menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Kemudian para ilmuwan memberikan lebih banyak informasi tentang situasi ini dan meminta para sukarelawan untuk mempertimbangkan kembali kemungkinan-kemungkinan ini.

Hasil baru, perawatan baru

Penelitian awal tentang hal ini mengatakan bahwa dengan menyela GFI kiri, orang akan menjadi lebih pesimis dan tidak dapat belajar dari kabar baik yang akan mereka terima. Juga, mengganggu GFI yang tepat dapat membuat seseorang jauh lebih optimis. Tetapi peneliti Tali Sharot telah menemukan sesuatu yang berbeda.

(Sumber gambar: ThinkStock)

Menurut The Scientist, ketika area kiri dimatikan, orang-orang benar-benar optimis. Mereka terus memperhatikan kabar baik, tetapi mereka menangani kabar buruk dengan lebih baik, mempertimbangkannya dan menjadikannya lebih relevan dengan fungsi kognitif mereka.

Relawan yang memiliki GFI kanan atau bagian otak yang lain dimatikan menjaga perilaku sebelumnya, memberi lebih penting pada kemungkinan yang baik. Penelitian ini dapat mengarah pada perawatan yang lebih baik, terutama dalam kasus depresi klinis. Sebagai contoh, adalah mungkin untuk menemukan metode yang lebih efektif untuk meningkatkan optimisme pada pasien jenis ini.

Sumber: The Scientist, PNAS