Kecanduan berolahraga? Evolusi manusia menjelaskan

(Sumber gambar: iStock)

Ketika seseorang keluar untuk berlari, biasanya dimulai dengan kemalasan itu, seluruh tubuh sakit, otot-otot meminta bantuan dan tampaknya paru-paru akan meledak. Tetapi setelah beberapa saat semua ketidaknyamanan ini menghilang dan anehnya terasa euforia.

Apa yang sebenarnya Anda alami adalah apa yang oleh para peneliti disebut Runner's High, semacam euforia yang disebabkan oleh pelepasan neurotransmiter dalam tubuh. Penelitian yang dilakukan oleh universitas Texas dan Arizona telah menunjukkan bahwa sensasi ini adalah bagian dari sifat evolusi yang telah “memprogram” kita untuk merasa lebih bersemangat selama kegiatan fisik yang membutuhkan daya tahan.

Kimia latihan

Ketika kita berolahraga, tubuh kita melepaskan sejenis neurotransmitter - endocannabinoid - ke otak yang mengaktifkan reseptor cannabinoid. Ini bertanggung jawab atas perasaan euforia yang kita rasakan selama dan setelah latihan, dan sama-sama terstimulasi ketika seseorang mengonsumsi ganja, misalnya.

Untuk menyimpulkan bahwa ini adalah fitur evolusi, para peneliti mengevaluasi konsentrasi reseptor ini pada beberapa hewan, yang menjadi sasaran setengah jam latihan fisik.

Performa yang lebih baik

Para ilmuwan menemukan bahwa pada manusia dan anjing - dua spesies yang berevolusi untuk melakukan yang lebih baik selama aktivitas ketahanan - konsentrasi cannabinoid meningkat secara dramatis, sementara hewan yang berevolusi menjadi tidak bergerak tetap tidak berubah.

Para peneliti mengatakan kemampuan lari jarak jauh telah membuat kami menjadi pemburu dan pengumpul yang lebih baik, bisa mendapatkan lebih banyak makanan. Namun, saat ini, mungkin saja sensasi kesenangan tetap ada, tetapi berlari hanya membuat sebagian besar dari kita merasa sakit pada hari berikutnya.