Asal usul kehidupan: Anda mungkin berasal dari bongkahan es antarbintang

Panspermia kosmik adalah salah satu hipotesis tentang kemunculan kehidupan di planet Bumi. Teori ini muncul di Yunani kuno dan didasarkan pada gagasan bahwa kehidupan dibawa dari luar angkasa dalam meteorit, yang membawa bentuk kehidupan primer. Menurut teori, bentuk-bentuk kehidupan ini datang dari suatu tempat yang jauh dari ruang angkasa, mencapai di sini untuk membentuk kita sekarang.

Sampai saat itu, hipotesis tersebut dibuang di lingkungan ilmiah, meskipun para ilmuwan telah menemukan bahan organik yang membawa meteorit. Namun, minggu ini tim peneliti mengumumkan penemuan dua "molekul pembentuk kehidupan" yang mengambang di bongkahan es di dekat pusat galaksi.

Untuk visualisasi, perlu menggunakan teleskop raksasa yang disebut Green Bank, dan pengumpulan data sebagian besar dilakukan oleh mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ekstrakurikuler musim panas.

Green Bank, teleskop yang digunakan dalam penelitian Sumber Gambar: Reproduksi / NRAO Outreach

Itu dimulai dengan analisis terperinci dari awan gas raksasa sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi. Untuk ini, para peneliti menggunakan spektroskopi rotasi yang disebut, teknik baru untuk mengidentifikasi molekul gas.

Sistem ini bekerja dengan merekam jenis "sidik jari" dari radiasi gelombang mikro yang dipancarkan oleh molekul gas. Dengan membandingkan "sidik jari" antarbintang ini dengan molekul-molekul yang diketahui, para astronom dapat mengidentifikasi gas bahkan ketika (seperti dalam kasus ini) molekul-molekul itu jauh lebih dekat dengan inti galaksi daripada Bumi sendiri.

Molekul DNA tersebar di seluruh ruang!

Melalui penelitian ini tim menemukan dua molekul yang dapat membantu dan menjelaskan asal usul kehidupan: cyanomethanimine (prekursor adenin, komponen kimia DNA) dan ethanamin (prekursor pembentukan alanin, asam amino yang juga terdapat dalam DNA) .

Meskipun tidak dapat dikatakan bahwa mungkin ada kehidupan alien apa pun yang terdiri dari komponen yang sama, penemuan ini membuat teori panspermia tidak lagi tampak begitu absurd. Apa yang mungkin terjadi adalah bahwa molekul-molekul semacam itu menemukan di permukaan bumi lingkungan yang sempurna untuk berinteraksi dengan komponen lain, dan kemungkinan lebih besar untuk evolusi daripada di luar angkasa.

Hal ini meningkatkan daftar molekul yang tidak diciptakan secara spontan di Bumi, dan kita telah menyadari bahwa asal usul kehidupan di sini memiliki "impor" unsur yang jauh lebih banyak daripada yang dapat kita bayangkan. Selain itu, dengan kembali ke asal usul kehidupan di planet ini dan mengamati pembentukan organisme, para ilmuwan juga dapat menciptakan kembali kehidupan di laboratorium.