Pasangan yang minum secukupnya cenderung tidak bercerai

Kredit: Thinkstock

Jika Anda suka minum bir dalam dosis yang banyak, berhati-hatilah: kebiasaan minum terlalu banyak alkohol dapat merusak hubungan Anda. Sebuah survei oleh Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia yang dirilis minggu ini menemukan bahwa semakin banyak alkohol yang dikonsumsi pasangan, semakin besar peluang perceraian.

Agar tidak mendukung pemisahan, keduanya harus minum secukupnya dan dalam jumlah yang kompatibel. Kesimpulannya muncul setelah menganalisis perilaku 20.000 pasangan yang minum dalam jumlah sedang dan memiliki tingkat perceraian terendah: hanya 5, 8% dari mereka hidup sendiri setelah beberapa saat.

Tingkat pemisahan tertinggi (26, 8%) terjadi pada pasangan di mana wanita minum berlebihan dan pria hampir tidak minum alkohol. Dalam situasi yang berlawanan (pria yang minum lebih dari pasangannya), angka tersebut turun sekitar setengah (13, 1%), menunjukkan bahwa dalam hal ini mereka mungkin lebih toleran.

Dalam sebuah wawancara dengan Daily Mail, para peneliti menjelaskan alasan lain mengapa seorang wanita minum berlebihan begitu merusak pernikahan. Menurut mereka, wanita lebih terpengaruh oleh minum, membuat mereka melewati situasi yang lebih canggung ketika berada di bawah pengaruh alkohol.

Penyebab lainnya bahkan menunjukkan suara macho. Bagi para ahli, kebiasaan minum di kalangan perempuan kurang diterima oleh masyarakat dan lebih banyak mengganggu kehidupan keluarga, karena mereka mengakumulasi peran ibu, yang melibatkan pendidikan anak-anak.

Baca juga:

  • Konsumsi alkohol meningkatkan peluang seks tanpa kondom.
  • Menurut penelitian, wanita lebih banyak minum setelah menikah

Mengesampingkan aspek sosial, survei juga menemukan bahwa ketika keduanya minum berlebihan, peluang perceraian juga tinggi (17, 2%). Jadi, untuk menghindari perpisahan, sebaiknya minum lebih sedikit, selalu dalam jumlah yang sama.

Studi ini akan secara resmi diterbitkan dalam edisi Mei 2013 Alcoholism: Clinical & Experimental Research. Ingatlah bahwa ini bukan penelitian pertama yang mencoba mengungkap pengaruh alkohol dalam hubungan. Pada 2011, para ahli Universitas Missouri mengungkapkan bahwa pasangan yang minum bersama memiliki lebih banyak keintiman dan lebih sedikit berkelahi. Untuk membaca lebih lanjut tentang penelitian ini, klik di sini.