Mengapa stres membuat Anda tidak bahagia?

(Sumber gambar: iStock)

Sebuah studi baru, yang dilakukan oleh Ronald Duman dari Yale University, menemukan bahwa stres sebenarnya menggerakkan pikiran Anda. Selain itu, stres kronis dapat menyebabkan banyak perubahan di otak, menghalangi gen yang disebut Neuritin, yang melindungi massa otak terhadap berbagai penyakit.

Hasil survei memberikan wawasan tentang mekanisme di balik depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar, dan dapat menawarkan peneliti target baru dalam mencari obat dan perawatan.

Studi postmortem dan pemindaian otak telah mengungkapkan bahwa hippocampus, pusat memori otak, dapat menyusut dan berhenti tumbuh pada orang dengan riwayat depresi dan gangguan mood lainnya. Pasien dengan karakteristik ini juga cenderung memiliki tingkat BDNF yang lebih rendah, suatu faktor pertumbuhan yang membuat neuron tetap sehat.

Neuritin: target baru

Menurut Ronald Durman, memahami peran sebenarnya dari neuritin mungkin memainkan peran penting yang sampai sekarang diabaikan oleh para ilmuwan. Studi pendahuluan dengan sekelompok tikus menunjukkan bahwa semua tikus memiliki kadar neuritin yang rendah.

Untuk lebih memaksakan hasil, para peneliti memblokir produksi neuritin pada tikus, dan bahkan mereka yang tidak mengalami kondisi stres menunjukkan gejala depresi dan kelelahan.

"Ini adalah penelitian besar yang mengungkapkan lapisan lain dalam biologi depresi dan antidepresan, " jelas John Neumaier, seorang psikiater dan ahli saraf di University of Washington. "Penemuan ini membuka target terapi baru, " ia menyimpulkan.

Sumber: ScienceMag