Memberi Zebra: Sapi Bergaris-garis Dapatkan 50% Lebih Sedikit Gigitan Nyamuk

Para ilmuwan telah memutuskan untuk melakukan percobaan yang agak cerdik dengan mengecat beberapa sapi hitam Jepang dengan garis-garis, membuatnya mirip dengan zebra. Studi ini dirancang untuk melindungi hewan dari gigitan lalat dan mengurangi penggunaan pestisida beracun. Selain membuat mimosa lebih nyaman, percobaan ini bertujuan untuk menghasilkan penghematan bagi petani.

Penanggung jawab untuk ide kreatif ini adalah peneliti Tomoki Kojima dari Divisi Pembibitan Hewan di Pusat Penelitian Pertanian Aichi di Jepang. Lihat foto sapi bergaris:

Hewan dicat dengan cat tidak beracun. (Sumber: plos.org)

Menurut para peneliti, garis-garis sangat berperan dalam memukul mundur serangan hama. Bila dibandingkan dengan sapi lain, hibrida sapi-zebra memiliki 50% lebih sedikit gigitan lalat. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa pestisida mungkin tidak seefektif tinta tidak beracun yang mengubah hewan menjadi zebra sementara.

Bagaimana gagasan 'sapi zebra' muncul?

Dalam sebuah wawancara dengan Bored Panda, Tomoki Kojima menjelaskan bahwa ia memiliki ide tentang sapi bergaris-garis ketika menonton acara TV Jepang 5 tahun yang lalu. Program ini memperkenalkan garis-garis zebra sebagai bentuk kamuflase - sebuah teori yang sudah dipelajari oleh banyak ilmuwan. Setelah membaca beberapa artikel tentang masalah ini, Kojima kemudian memutuskan untuk menguji metode ini pada mimosa.

Masih menurut peneliti, kendala utama untuk mempraktekkan studi ini adalah penerimaan rekan ilmuwannya, yang mengira itu adalah lelucon pada awalnya. Jadi, menurut Anda, apakah fashion menjadi tren di sini di Brasil?