Bagaimana burung tahu ke mana harus bermigrasi?

Beberapa spesies burung bermigrasi setiap tahun untuk mencari makanan di daerah di mana suhu tertinggi selama musim dingin. Tetapi bagaimana mereka tahu arah yang tepat untuk bermigrasi?

Pertanyaan ini selalu menjadi misteri bagi para ahli biologi, tetapi sekarang, dengan ditemukannya protein spesifik di mata burung, pertanyaan tentang bagaimana mereka mengorientasikan diri tampaknya telah diselesaikan. Para ilmuwan dari dua universitas telah memutuskan untuk meneliti properti pemandu ini. Sebuah tim dari Universitas Lund, Swedia, mempelajari mandarin ( Taeniopygia guttata ), dan tim lain dari Universitas Oldenburg, Jerman, mempelajari robin ( Erithacus rubecula ).

Mandarin Robin

Robin dan Mandarin

GPS hewan

Protein yang ditemukan disebut Cry4 dan milik kelas yang disebut cryptochromes, ditandai oleh sensitivitas terhadap cahaya biru. Ini ditemukan pada tumbuhan dan hewan, dan memiliki peran penting dalam mengatur siklus sirkadian.

Melalui itu, burung akan dapat "melihat" kutub magnet bumi, sebuah fenomena yang dikenal sebagai magnetorreception. Studi yang ada telah menunjukkan bahwa kemampuan ini hanya tersedia di hadapan panjang gelombang cahaya biru tertentu.

Beberapa cryptochromes dan hubungannya dengan siklus sirkadian dianalisis. Di antara semua yang dipertimbangkan, Cry4 adalah yang tetap stabil sepanjang hari, berkontribusi pada hipotesis bahwa itu adalah pemain utama dalam orientasi burung.

Protein terkonsentrasi di daerah mata yang menerima paling banyak cahaya, dan selama periode migrasi mereka meningkat jumlahnya secara proporsional. Terlepas dari semua bukti, penelitian masih diperlukan untuk mengkonfirmasi pengaruh langsung Cry4 pada proses migrasi burung.

Akan seperti apa rupa burung yang bermigrasi?

Ini adalah pertanyaan yang sulit dijawab, karena kita tidak akan pernah yakin dengan hasilnya. Namun mengingat pengetahuan yang didapat sejauh ini, sebuah simulasi dilakukan yang memberi kami setidaknya gambaran tentang pola gambar yang dilihat burung-burung ini.

2

Menurut para peneliti di University of Illinois Theoretical and Computational Biophysics Group, cryptochromes akan menciptakan "filter" medan magnet dalam penglihatan burung, seperti pada gambar di atas. Subjek ini sudah dibahas di lembaga ini pada tahun 1978 oleh peneliti Klaus Schulten, yang meramalkan keberadaan cryptochromes magnetorreceptive.