Para ilmuwan mengubah perilaku kelinci percobaan menggunakan cahaya

(Sumber gambar: ThinkStock)

Seperti halnya kita telah maju dalam bidang neurologi, beberapa fungsi otak masih tetap menjadi misteri bagi umat manusia. Diantaranya adalah hubungan organ yang luar biasa ini dengan kebiasaan dan sifat buruk manusia. Sekarang para peneliti MIT mungkin telah menemukan cara untuk mengganggu kehendak seseorang dengan menyebabkan kelinci percobaan meninggalkan kebiasaan selamanya.

Dalam percobaan, tikus laboratorium digunakan dalam labirin dan teknik yang dikenal sebagai optogenetika, yang menggabungkan elemen optik dan genetik untuk mengontrol fungsi sel atau jaringan tertentu dalam tubuh manusia.

Terperangkap dalam labirin berbentuk T, setiap kali tikus mendengar peringatan yang terdengar, mereka berlari ke sisi kiri jalan untuk mengambil cokelat. Itu adalah kebiasaan babi guinea. Namun, setelah menambahkan protein peka cahaya ke otak tikus dan menembakkan sinar cahaya pada mereka, para ilmuwan dapat menonaktifkan beberapa neuron yang bertanggung jawab atas perilaku ini. Jadi, tidak peduli berapa banyak bunyi bip, tikus tidak lagi berlari setelah perawatan.

Untuk saat ini, para ilmuwan merasa terlalu dini untuk mengatakan bahwa "pengobatan" semacam ini dapat digunakan untuk menyembuhkan pecandu narkoba, misalnya, tetapi hasilnya sangat cepat dan akurat sehingga pada saat yang sama mereka merasa yakin bahwa Optogenetika suatu hari akan membantu menghilangkan kebiasaan berbahaya pada manusia. Tetapi untuk saat ini, ini mungkin masih hanya langkah yang sangat kecil untuk memahami bagaimana otak mengontrol sesuatu yang besar dan kompleks, seperti kebiasaan kita.