Apakah Anda tahu bagaimana serangga tertarik pada sarang laba-laba?

Pernahkah Anda memperhatikan pengoperasian jaring laba-laba? Struktur ini, yang ditenun dengan hati-hati dan presisi, sangat kokoh dan dapat dengan mudah menarik mangsa, dan serangga yang tertangkap di jaring ini tampaknya mengalami kesulitan ketika mencoba keluar. Dengan kata lain, struktur sutera ini tidak hanya menangkap serangga kecil, tetapi juga menyatukannya seperti permen karet.

Penelitian telah mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana jaring laba-laba bekerja, dan tampaknya struktur prima ini mampu menarik mangsanya melalui listrik. Menurut salah satu penulis penelitian, Victor Manuel Ortega-Jimenez dari University of California, Berkeley, sarang laba-laba berubah bentuk sesuai dengan muatan elektrostatik yang ada pada serangga.

Beban ini menyebabkan serangga tertarik ke jaring, yang akan mengantarkan mereka ke laba-laba yang lapar di atas nampan. Ilmu pengetahuan telah mengetahui sekarang bahwa sarang laba-laba telah berubah bentuk untuk menarik mangsanya, tetapi para peneliti masih tidak yakin bagaimana itu terjadi. Jadi, jika Anda pernah mempelajari jaring laba-laba di kelas biologi Anda, Anda sekarang dapat memainkan orang pintar dan memberi tahu guru Anda bahwa struktur ini berubah bentuk karena elektrostatik ketika mangsanya mendekat.

Catatan

Sumber Gambar: Reproduksi / AcademicReed

Sebuah fakta yang sangat menarik dari penelitian ini adalah cara itu mulai dikembangkan. Ortega-Jimenez ada di rumahnya, menonton sarang laba-laba dan melintas di hadapan mereka sebuah tongkat mainan putrinya. Kemudian dia mengamati bahwa objek berinteraksi secara elektrostatik dengan jaring. Dia percaya bahwa mungkin ada semacam lem dalam struktur ini yang dapat menarik serangga yang melewatinya, tetapi kemudian menyadari bahwa, sama seperti mainan putrinya yang memiliki muatan listrik, serangga, dengan menggerakkan sayapnya dengan cepat juga.

Setelah itu, yang harus dia lakukan adalah mengambil beberapa sampel sarang laba-laba di kampus Universitas itu sendiri dan mengamati interaksi bahan-bahan ini dengan beberapa serangga yang dikenal sebagai mangsa laba-laba. Dia menyadari, kemudian, bahwa ketika serangga mendekat dengan sayapnya yang selalu bergerak, jaring secara otomatis melengkung ke dalam, menjadi lebih menarik bagi mangsa, yang lebih mungkin "tertelan" oleh helai sutra.