Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita berteriak ketika kita merasakan sakit?

Bagaimana Anda bereaksi ketika Anda mendengar jeritan? Di antara berbagai pilihan respons, ada kemungkinan besar bahwa Anda akan segera waspada karena Anda pikir seseorang mungkin dalam bahaya atau terluka. Untuk mengetahui bahwa inilah tepatnya tujuan menjerit, dan karena itu itulah salah satu alasan mengapa kita menjerit.

Seperti banyak gerak tubuh sehari-hari lainnya yang kita lakukan - seperti tersenyum, memutar mata, dan mendesah - berteriak adalah bagian dari komunikasi nonverbal kita. Dan karena semua tindakan ini mengikuti pola-pola tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, kita hampir tidak memikirkan alasan mengapa kita harus menggunakan masing-masing gerakan ini.

Sumber Gambar: Shutterstock

Jadi ketika Anda menekan jari Anda dengan keras di sudut beberapa furnitur dan mengeluarkan teriakan itu, Anda mengatakan ada yang salah. Ini adalah alat evolusi yang sangat berguna, terutama bagi mereka yang tidak bisa mengekspresikan diri secara lisan.

Pernahkah Anda memperhatikan seberapa sering anak-anak menjerit untuk hal-hal sederhana dan tampaknya konyol? Jika mereka belum belajar bagaimana mengatakan mereka kesal, menginginkan sesuatu, atau merasakan sesuatu, berteriak adalah cara yang sangat efektif untuk menunjukkan bahwa situasi membutuhkan perhatian.

Tetapi orang tua juga tahu cara memanfaatkan fitur ini. Sebuah studi tahun 2003 menemukan bahwa tangisan orang dewasa dan ekspresi rasa sakit membentang lebih lama ketika pengamat berada di dekatnya. Sekali lagi, ini memperkuat gagasan bahwa berteriak berfungsi untuk mengomunikasikan suatu kebutuhan dan mendorong orang lain untuk membantu.