Tikus dan manusia berinteraksi dalam eksperimen realitas virtual

Menurut laporan berita BBC, sekelompok peneliti Eropa telah menciptakan sistem realitas virtual yang memungkinkan tikus laboratorium dan manusia untuk berinteraksi melalui avatar tingkat yang setara secara real time.

Menurut publikasi, proyek, yang disebut BEAMING, menggabungkan teknologi realitas virtual dengan sistem teleoperasi, menciptakan proyeksi digital individu dari jarak jauh dan memungkinkan interaksi fisik antara peserta.

Interaksi virtual

Selama percobaan, sekelompok peserta didorong untuk berpartisipasi dalam permainan di lingkungan virtual dengan mengendalikan avatar melalui alat uji yang dirancang khusus. Di laboratorium lain, 12 kilometer jauhnya, para peneliti memetakan pergerakan tikus, menerjemahkan lintasan mereka menjadi gambar yang diproyeksikan ke lingkungan virtual yang sama yang ditempati oleh manusia.

Peserta manusia berinteraksi dengan hewan, tidak selalu diberi tahu bahwa avatar sebenarnya dikendalikan oleh tikus. Demikian pula, tikus juga berinteraksi dengan avatar yang dikendalikan oleh peserta manusia.

Menurut para ilmuwan, percobaan dapat membantu dalam mempelajari perilaku hewan, memungkinkan para peneliti untuk berinteraksi dengan dan mengamati hewan lebih dekat dan dari perspektif yang sama sekali baru. Selain itu, teknologi juga dapat memungkinkan manusia di masa depan untuk menjelajahi lokasi yang jauh atau berpotensi berbahaya tanpa harus mengambil risiko atau melakukan pemindahan nyata.