Mamalia menyusut, dan itu salah kita!

Kapasitas destruktif manusia atas spesies lain bukanlah rahasia bagi siapa pun. Terima kasih kepada kami, ratusan atau ribuan spesies hewan - belum lagi tumbuh-tumbuhan! - Dieliminasi total dari muka bumi.

Tetapi selain mendorong hewan-hewan menuju kepunahan, menurut para ilmuwan seperti profesor biologi Felisa Smith dari University of New Mexico, homo sapiens juga bertanggung jawab atas penyusutan mamalia yang tersisa.

Jika perilaku destruktif manusia berlanjut - dan tidak mungkin berhenti - dalam beberapa ratus tahun, para peneliti memperkirakan, beberapa spesies mamalia raksasa yang tersisa akan punah, dan hewan terbesar di Bumi dapat menjadi sapi.

1

Dan ini bukan hanya tebakan! Proyeksi ini didasarkan pada kecepatan eliminasi spesies sejak homo sapiens mulai menghuni planet ini dan berasal dari zaman prasejarah, dengan perburuan dan kepunahan makhluk-makhluk seperti sloth raksasa, mastodon, mammoth. wol dan beruang berwajah pendek.

Kelompok yang dipimpin oleh Dr. Felisa menganalisis data seperti ukuran dan berat mamalia yang telah hidup di sini dalam lima periode berbeda selama 65 juta tahun terakhir dari fosil mereka.

2

Kesimpulannya adalah bahwa sebelum manusia datang, semuanya baik-baik saja, dan menjadi besar tidak berdampak pada kehidupan hewan, karena rantai makanan berhasil menjaga keseimbangannya.

Namun, ketika manusia memasuki persamaan, faktor-faktor baru juga datang bersama mereka: perburuan, pencurian beberapa mangsanya, koleksi dan gagasan barang-barang berharga, serta penggundulan hutan dan pembangunan kota.

3

Salah satu hipotesis para ilmuwan adalah bahwa ketika berburu, manusia selalu lebih suka binatang yang lebih besar, sehingga kecenderungannya adalah bahwa yang lebih kecil akan bertahan hidup, tetapi ketika raksasa tidak ada lagi, pencarian untuk yang terbesar yang tetap berkurang. ukuran secara bertahap.

Saran lain dari penelitian ini adalah bahwa ketika manusia mengubah perkebunan atau daerah perkotaan menjadi apa yang dulunya hutan, manusia meninggalkan beberapa spesies tanpa habitat - yang, karena tidak memiliki tempat untuk mencari makanan, juga dihilangkan dan dikurangi ukurannya dengan lewat. tahun-tahun.

Ke 5

Perburuan olahraga dan pencarian barang langka juga berkontribusi pada skenario ini. Ini adalah kasus, misalnya, kematian massal gajah pada rute gading antara benua Afrika dan Asia.

Sangat disayangkan, bukan?