Stimulasi otak yang berlebihan dapat merusak DNA sel saraf

Ini adalah alasan bahwa banyak orang berharap untuk bisa ketakutan dalam persidangan, monograf, disertasi dan sejenisnya. Tampaknya sakit kepala yang disebabkan oleh jam belajar yang berlebihan datang dari faktor lain selain kelelahan.

Ini bukan untuk mengatakan bahwa mempelajari membunuh, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan pada otak kita ketika kita mempelajari sesuatu yang baru sebenarnya dapat menyebabkan kerusakan DNA minor pada sel-sel saraf kita. Studi dimulai dengan pandangan untuk memajukan pemahaman tentang Alzheimer, tetapi temuan melampaui apa yang diharapkan para ilmuwan.

Apa maksudmu

Sumber Gambar: Pixabay

Kerusakan ini biasanya diselesaikan oleh tubuh kita segera setelah itu, tetapi, karena otak tidak selalu bertindak begitu cepat, para ilmuwan bekerja pada hipotesis bahwa ada hubungan antara lesi kecil ini dan patologi neurologis yang lebih serius, seperti Alzheimer, penyakit yang adalah fokus awal penelitian.

Para peneliti melakukan tes memori dan kerusakan otak pada tikus yang secara genetik diinduksi untuk "meniru" beberapa penyakit yang berkaitan dengan kehilangan memori dan demensia. Masalahnya semakin besar di otak hewan karena mereka memiliki tugas baru untuk dilakukan, seperti menjelajahi berbagai lingkungan.

Putus rantai

Sumber Gambar: Pixabay

Kerusakan otak ini disebabkan oleh apa yang oleh para ilmuwan disebut "double stranded break", yaitu ketika untai DNA terbelah dua dan dibagi menjadi dua bagian. Di antara sel-sel tikus yang ditempatkan di lingkungan dengan banyak rangsangan visual, 40% menunjukkan kerusakan pada DNA mereka.

Untuk membuktikan efeknya, para peneliti menguji aktivitas saraf tikus dengan mengirimkan rangsangan cahaya saat mereka dibius. Kemudian disadari bahwa otak merespons stimulus sama seperti ketika hewan-hewan terjaga, yaitu, sebenarnya aktivitas saraf yang merugikan dan bahkan mencegah perintah-perintah tertentu yang dikirim oleh otak.

Pencegahan

Sumber Gambar: Pixabay

Pertanyaannya adalah, bagaimana sel-sel saraf dapat merusak DNA Anda jika mereka hanya melakukan apa pekerjaan mereka? Jawaban yang paling mungkin adalah bahwa ketika tubuh kita memproses aktivitas metabolisme yang tinggi, ia cenderung menciptakan radikal bebas oksigen, suatu faktor yang merusak struktur DNA. Dan ini paling parah pada pasien yang sudah memiliki masalah memori dan demensia.

Ingatlah bahwa pembentukan alami tubuh kita dapat memperbaiki kerusakan genetik ini dalam hitungan satu hari. Tetap aktif secara mental dapat membantu mencegah penyakit otak yang muncul seiring bertambahnya usia.

Temuan ini sebenarnya lebih signifikan dalam mengobati pasien yang menderita penyakit Alzheimer. Apakah tidak ada gunanya mengeluh bahwa jumlah stimulasi setiap hari mempengaruhi sel-sel saraf Anda, ya?