Para ilmuwan memperingatkan: pemanasan global akan mengubah warna lautan

Pemanasan global tidak lagi baru, dan meskipun ada perdebatan tentang konsekuensi dan bahaya nyata, tidak dapat dipungkiri bahwa bumi sedang mengalami perubahan drastis karena pengaruh manusia. Polusi, plastik di lautan, penggundulan hutan, dan banyak tindakan manusia lainnya mengganggu alam.

Di antara konsekuensi dari pemanasan global adalah perubahan warna lautan. Menurut peneliti MIT, banyak lautan dunia akan berubah warna pada akhir abad ini: laut tropis akan menjadi lebih biru dan lebih cerah, dan perairan yang lebih dingin akan menjadi lebih hijau dan lebih gelap.

Apa yang terjadi di lautan?

Perubahan iklim mengganggu kehidupan mikroskopis lautan. Fitoplankton, ganggang kecil mikroskopis, mengandung klorofil dan menyerap sinar matahari untuk menghasilkan karbon dan berfotosintesis. Oleh karena itu, perairan dingin dengan fitoplankton lebih cenderung lebih hijau, sedangkan perairan tropis mengasumsikan nada biru lebih terang.

Naiknya suhu secara intrinsik terkait dengan populasi fitoplankton, yang membuat air menjadi lebih biru atau lebih hijau. Mereka yang lebih kaya dalam ganggang dan lebih dingin akan memiliki peningkatan populasi, yang karenanya akan mengubah nada air dan karenanya juga mempengaruhi jenis kehidupan lainnya.

Kehidupan seperti yang kita kenal di lautan akan banyak berubah, dan semuanya dimulai dengan perubahan kecil, seperti peningkatan fitoplankton dan variasi warna. Stephanie Dutkiewicz, yang bertanggung jawab atas studi MIT, mengatakan bahwa hanya beberapa daerah air yang lebih hijau akan tetap hijau, sementara di sebagian besar tempat air akan membiru dan akan ada perubahan antara spesies fitoplankton.

Menurut penelitian, pada akhir abad 50% lautan di dunia akan memiliki warna yang berbeda dari yang kita lihat hari ini. Ini bisa menjadi masalah karena faktor berikut: Berbagai jenis fitoplankton menyerap cahaya dengan cara yang berbeda, dan jika perubahan iklim memindahkan komunitas fitoplankton ke daerah lain, itu juga akan mengubah jenis makanan yang mereka dapat sediakan.

Patut dicatat bahwa para ilmuwan telah mengukur dan melacak perubahan warna lautan sejak 1990-an; dan sementara ini adalah proses alami, tidak boleh dipercepat. Peristiwa alam, seperti El Nino, juga bertanggung jawab atas modifikasi tersebut, menggusur populasi fitoplankton.

Menurut proyeksi ilmuwan, ketika suhu dunia naik 3 derajat (yang sebagian besar dari mereka anggap akan terjadi sekitar 2100), warna hijau dan biru akan merespon lebih cepat terhadap sinar matahari, sehingga perubahannya akan cukup eksplisit. Apa yang kita tidak tahu untuk saat ini adalah bagaimana meningkatkan fitoplankton akan mengubah ekosistem laut karena air akan menjadi lebih asam.