Syal bunglon berubah warna agar sesuai dengan konteks pengguna

Ketika kita berpikir tentang kemampuan bunglon untuk mengubah warna mereka sendiri, kita biasanya membayangkan bahwa niat utama binatang itu adalah untuk menyamarkan dirinya sendiri untuk berburu lebih baik dan melarikan diri dari pemangsa. Namun, faktanya adalah reptil sering mengubah warna hanya untuk berinteraksi dengan anggota spesies lain dan mengatur suhu tubuh mereka.

Terinspirasi oleh fakta yang sedikit diketahui ini, Neffa telah mengembangkan syal suasana hati Chameleon, aksesori pakaian yang berubah warna untuk disesuaikan dengan berbagai konteks tanpa pengguna harus berusaha. Kain ini terdiri dari lapisan-lapisan berbeda, masing-masing dengan nada dan polanya sendiri, mampu merespons rangsangan seperti pencahayaan, kegelapan, dan suhu.

Bagian hitam diwarnai dengan tinta termokromik yang merespons suhu tubuh pengguna, sedangkan bagian hijau muda menggunakan bahan photoluminescent dan mengeluarkan cahaya biru-hijau dalam gelap. Area putih syal, pada gilirannya, memiliki pewarna photochromic yang bereaksi terhadap sinar UV dan berubah menjadi oranye ketika diterangi oleh matahari.

Syal bunglon berubah warna agar sesuai dengan konteks pengguna

Syal bunglon berubah warna agar sesuai dengan konteks pengguna

Syal bunglon berubah warna agar sesuai dengan konteks pengguna

Anda dapat melihat video dan beberapa gambar dari produk yang berfungsi di atas. Jika Anda mencari sesuatu yang sedikit lebih fleksibel dan dapat diubah sesuai keinginan, ada baiknya mengklik di sini dan memeriksa penemuan yang dibuat oleh sekelompok ilmuwan di University of Central Florida.