5 hewan beracun yang dapat membantu menyelamatkan hidup
Di alam liar, banyak hewan menggunakan racun untuk berburu dan bertahan melawan ancaman, dan banyak bentuk zat ini mematikan bagi manusia. Dalam beberapa kasus, seseorang dapat mati dalam beberapa menit ketika diberi dosis racun tertentu, tetapi itu tidak berarti bahwa semua bentuk penggunaan racun berbahaya.
"Produk" ini terdiri dari campuran berbagai zat, dan para ilmuwan di seluruh dunia telah mencoba mencari cara untuk mengisolasi bahan kimia tertentu dalam racun yang dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda, terutama dalam bidang kedokteran. Hewan-hewan yang akan kami sajikan di bawah ini hanyalah beberapa contoh dari apa yang dapat diperoleh dalam penelitian ini.
Namun, ini bukan alasan untuk mendekati makhluk beracun tanpa alasan. Hindari kontak dengan makhluk berbisa jika Anda tidak tahu cara yang benar untuk menghadapinya dan mencari bantuan medis segera jika terjadi kontak tidak sengaja dengan mereka.
1. Siput
Kebanyakan siput dan hewan sejenis lainnya tidak beracun, tetapi siput kerucut - juga dikenal sebagai siput kerucut - adalah salah satu spesies paling beracun di planet ini. Panjangnya hanya sekitar 12 inci, tetapi setetes neurotoksinnya cukup untuk membunuh sekitar 20 manusia dewasa, dan kematian terjadi dalam beberapa menit setelah inokulasi.
Para ilmuwan telah dapat mengisolasi dari racun ini bahan aktif zikonotida, yang memiliki efek anestesi seribu kali lebih kuat daripada morfin turunan opium tetapi, tidak seperti opium, tidak menyebabkan ketergantungan. Prialt terbuat dari bahan ini dan telah digunakan pada pasien dengan nyeri ekstrem kronis.
2. Ular
Racun ular mungkin yang paling banyak dipelajari hingga saat ini dan digunakan untuk mengobati serangan jantung, kelainan darah, tekanan darah tinggi, pembekuan darah, cedera otak, di antara penyakit lainnya. Praktek menggunakan racun reptil ini tidak baru, seperti catatan milenial di Cina dan India sudah menunjukkan racun ular untuk pengobatan penyakit tertentu.
Pada 1960-an, Hugh Alistair Reid, seorang dokter Inggris yang tinggal di Malaysia, menyadari ketika merawat para korban gigitan ular berbisa di Malaysia (gambar di atas) bahwa racun dapat membantu mengobati trombosis. Dia mencatat bahwa zat tersebut memiliki sifat antikoagulan dan mampu mengisolasi bahan aktif yang menyebabkan efek ini. Ini telah mempengaruhi pekerjaan banyak peneliti lain mengenai sifat obat racun ular.
3. Kalajengking
Para ilmuwan di seluruh dunia telah menganalisis racun dari berbagai binatang untuk prinsip yang membantu dalam pengobatan dan penyembuhan kanker, dan kalajengking adalah salah satu inspirasi utama untuk pekerjaan ini.
Penelitian menunjukkan bahwa racun tertentu yang diekstraksi dari racun binatang ini membantu mengecilkan tumor dan memperlambat laju pertumbuhannya. Selain menganalisis efek racun pada sel kanker, para ahli di bidang ini telah mempelajari manfaat lain yang dapat dihasilkan dari penelitian ini.
4. Laba-laba
Laba-laba adalah hewan yang menyebabkan kedinginan pada banyak orang, tetapi mereka juga merupakan sumber zat berharga yang digunakan oleh obat. Racun spesies tertentu digunakan untuk memerangi rasa sakit, kanker, distrofi otot dan berbagai penyakit lainnya.
Racun black widow, misalnya, adalah salah satu yang paling banyak digunakan untuk ekstraksi bahan aktif yang kemudian menjadi obat, tetapi spesies lain juga digunakan untuk tujuan ini.
5. Lebah
Kebanyakan orang tidak pernah memperhatikan hal ini, tetapi sengatan lebah juga mengandung racun. Lagi pula, apa lagi yang menjelaskan pembengkakan di sekitar lokasi gigitan hewan-hewan ini, jika itu tidak terjadi ketika kita memasukkan jari-jari kita ke serpihan kayu, misalnya?
Studi menunjukkan bahwa manusia dapat mengembangkan kekebalan alami untuk jenis racun ini setelah menerima sejumlah gigitan. Namun, jika Anda sudah memiliki alergi parah terhadap sengatan ini, Anda tidak boleh mencoba melakukan hal seperti ini sama sekali, karena Anda mungkin menempatkan hidup Anda dalam risiko.
Selain itu, penggunaan racun lebah telah mendapatkan popularitas karena membantu dalam mengobati berbagai penyakit seperti radang sendi, penyakit Lyme, eksim, asma, tumor dan lain-lain.