4 Penggunaan yang Berpotensi Obat untuk Ular dan Laba-Laba

Ada laba-laba dan ular supervenous di seluruh dunia yang gigitannya mampu membunuh manusia hanya dalam beberapa menit. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa zat dalam racun hewan-hewan ini dapat digunakan untuk mengembangkan obat-obatan untuk mengobati berbagai penyakit? Dari kanker hingga hipertensi, termasuk nyeri kronis, berikut adalah 4 kegunaan potensial untuk ular dan racun laba-laba:

1 - Melawan kanker

Racun ular berbisa - Crotalus durissus - mengandung zat yang disebut crotoxin, dan beberapa penelitian telah mengindikasikan bahwa itu dapat digunakan untuk melawan kanker. Menurut para ilmuwan, selain bertindak langsung pada sel-sel kanker, mendorong regresi tumor, toksin ini masih mampu merangsang sistem kekebalan tubuh dan bertindak melawan peradangan akut dan kronis.

2 - Tekanan tinggi

Selain ular berbisa, penelitian telah menunjukkan bahwa racun jararaca ( Bothrops ) memiliki zat yang bekerja pada sistem saraf pusat yang mendorong penurunan denyut jantung dan tekanan darah. Jadi beberapa ilmuwan telah berusaha mengembangkan obat berbasis racun baru untuk mengobati hipertensi.

Racun lain yang bisa digunakan untuk melawan tekanan darah tinggi adalah ular di keluarga Crotalidae . Menurut beberapa penelitian, itu menghambat aksi ACE - suatu enzim pengubah angiotensin - yang bertanggung jawab untuk meningkatkan tekanan darah mamalia. Dengan demikian, para peneliti menyarankan agar toksin digunakan tidak hanya untuk mengobati hipertensi, tetapi juga untuk mencegah penyakit ginjal, diabetes dan stroke.

3 - Penyakit Degeneratif

Distrofi otot mengacu pada sekelompok penyakit yang tidak sembuh yang menyebabkan melemahnya secara bertahap dan hilangnya massa otot. Akhirnya, orang-orang yang terkena dampak akhirnya kehilangan gerakan mereka, dan dalam beberapa kasus pasien juga menderita rasa sakit dan kesulitan makan dan bernafas.

Untuk penelitian telah mengungkapkan bahwa suatu zat - disebut AT-300 - hadir dalam racun tarantula, lebih tepatnya, spesies rosea Grammostola, asli Chili, memiliki potensi untuk menghentikan perkembangan distrofi otot. Saat ini, para peneliti sedang berupaya mengembangkan obat yang terbuat dari bahan ini, dan berharap uji klinis pada manusia dapat dimulai tahun ini.

4 - Perawatan nyeri

Nyeri adalah sensasi yang dipicu oleh sistem saraf, dan itu dimulai ketika sel-sel saraf menerima rangsangan yang menyakitkan melalui jalur di membran mereka yang dikenal sebagai saluran natrium. Ketika kita memblokir banyak saluran ini, aktivitas seluler terpengaruh secara dramatis, dan beberapa fungsi dasar tubuh mungkin lumpuh.

Di sisi lain, jika kita memblokir hanya beberapa saluran natrium, hasilnya adalah pengurangan dalam transmisi rangsangan rasa sakit. Penelitian telah menunjukkan bahwa zat yang ada dalam racun laba-laba - terutama tarantula - mampu bertindak pada saluran tertentu, dan dapat digunakan dalam pengembangan obat baru dengan efek samping yang lebih sedikit daripada yang saat ini tersedia untuk mengobati nyeri kronis.