10 sekolah jenius yang membentuk kembali makna belajar

1. Selamat tinggal, dompet antri

Di sekolah Swedia ini, pengaturan ruang kelas tradisional - dengan masing-masing meja berbaris satu sama lain - telah memberikan ruang belajar komunitas di mana sebuah meja dapat dibagi hingga empat siswa.

2. Tidak ada hambatan untuk pengetahuan

Juga di Swedia, kita melihat sebuah sekolah yang telah sekali dan untuk selamanya menghapuskan penggunaan dinding dan menggantinya dengan pinggiran yang halus dan dirancang dengan unik. Ini mungkin tampak tidak penting, tetapi ini adalah cara yang cerdik untuk menawarkan kepada siswa ruang kreatif di mana mereka benar-benar senang berada.

3. Ruang baca yang bagus

Cara yang baik untuk mendorong kebiasaan membaca adalah menciptakan ruang yang menyenangkan agar hal itu terjadi. Sekolah ini, misalnya, menggunakan ruang kosong dengan cara yang bermanfaat bagi siswa dan staf pengajar.

4. Bagian luar juga tidak ketinggalan

Suasana nyaman sekolah Australia ini tidak terbatas pada interiornya saja; Dia juga pergi keluar. Segala sesuatu tampaknya telah dipikirkan dalam detail terkecil: dari lukisan dinding luar hingga desain lanskap di sekitar sekolah.

5. Penemuan baru dengan setiap langkah.

Perguruan tinggi ini, yang tertarik untuk mengambil pengetahuan di luar kelas, memutuskan untuk menempelkan stiker rumus matematika di salah satu tangga institusi. Stimulus yang menarik untuk pengembangan potensi siswa.

6. Pekerjaan rumah untuk apa?

Sistem evaluasi sekolah di Swedia dapat menyebabkan beberapa kejutan bila dibandingkan dengan Brasil. Di sana, nilai hanya diterapkan sejak kelas enam dan seterusnya, dan jika tidak cukup, beberapa perguruan tinggi telah sekali dan untuk semua menghapuskan salah satu keluhan terbesar siswa: pekerjaan rumah.

7. Dinginkan dan disetel

Sementara beberapa sekolah di Brazil gagal menggabungkan teknologi dengan proses belajar siswa, lembaga lain bahkan bercanda tentang hal itu. Buktinya adalah tangga ini dibagi menjadi tiga bagian: satu untuk siswa yang terburu-buru, satu untuk pejalan kaki lambat dan yang terakhir adalah untuk mereka yang tidak menggunakan smartphone mereka.

8. Memperpendek perjalanan ke taman bermain

Sekolah ini memiliki ide cemerlang untuk memasang slide yang menghubungkan ruang kelas ke taman bermain di lantai dasar dan membuktikan kepada dunia bahwa sekolah memang bisa menjadi tempat bermain.

9. Rekreasi Air Hujan

Prasekolah di Jepang ini telah melakukan sesuatu yang dapat melebarkan mata beberapa ibu: ia telah merancang taman bermain di mana anak-anak dapat bermain di genangan air setelah badai.

10. Kreativitas hampir tidak memerlukan biaya apa pun

Berlawanan dengan kepercayaan populer, menciptakan ruang yang menyenangkan dan inovatif tidak memerlukan banyak uang. Dengan kreativitas guru dan siswa, sekolah menjadi tempat yang lebih baik untuk belajar. Contoh yang baik adalah pintu ini, yang juga bisa menjadi busur derajat yang besar selama kelas matematika.